TARAKAN, Maqnaia – Calon gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Yansen TP, M.Si, memuji Rumting 87 Food & Coffee yang juga dikenal dengan nama Lorong Kopi. Sebuah usaha di bidang kuliner yang didirikan Andi Chairul Fata, di Jalan Gajah, Tarakan Barat.
Lorong Kopi bagi Yansen merupakan bukti nyata dari gagasan UMKM tourism yang akan berkembang di Tarakan. Namun begitu, akan berkembang baik jika mendapat perhatian yang baik.
“Inilah yang kita maksud UMKM tourism terkait dengan salah satu keunggulan Tarakan yang juga menjadi keunggulan Kalimantan Utara. Bagaimana sebuah UMKM dapat memaksimalkan potensi daerah dengan memperhatikan keberlanjutan dan dampak kesejahteraan secara luas,” nilai calon gubernur Kaltara nomor urut 3 ini, Jumat malam (04/10/2024).
Andi Chairul Fata, owner Lorong Kopi mengatakan kunjungan Yansen TP bersama relawan menikmati kopi dan kuliner lainnya di Lorong Kopi merupakan suatu bentuk dukungan terhadap UMKM. “Kita sebagai pengusaha kuliner butuh bantuan dari pemerintah supaya kita bisa maju. Termasuk saran-saran beliau sangat baik. Kami di sini, dari segi harga bisa masuk, seluruh segmen usia. Kita buka seperti ini agar semua bisa masuk. Hal lain yang menjadi keunggulan, kendati masih baru, kami siapkan menu yang ada dengan bahan baku dari tambak kami sendiri. Seperti udang dan ikan. Alhamdulillah Pak Yansen ke sini, bisa memantik yang lain,” kata Andi mengapresiasi.
Andi meyakini UMKM berpeluang untuk terus berkembang dan memberi dampak luas ketika memaksimalkan potensi bahan baku lokal.
Jusuf SK dan The Little Singapore
Sebelumnya, Yansen memaknai gagasan pembangunan yang dicetuskan oleh mantan wali kota Tarakan, almarhum dr. H. Jusuf SK, yakni ‘Tarakan The Little Singapore’ sebagai penguatan pada UMKM lokal.
Hal ini ia paparkan dalam dialog publik yang digelar oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM) Kaltara dengan tajuk, Menantang Yang Matang: Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara Bicara Gagasan, Sabtu (20/09/2024) di Hotel Duta Tarakan.
“Sebuah gagasan dari apa yang pernah dipikirkan oleh Pak Jusuf SK, beliau ingin menjadikan Kota Tarakan menjadi Little Singapore dan kami memaknainya dari sisi bukan wisata Singapura, tapi bagaimana wisata Kaltara,” ujarnya.
Dalam sesi paparan visi-misi, ia menjelaskan Tarakan bisa berperan sebagai lokomotif perekonomian Kaltara. Kata dia, kuncinya ada pada penguatan UMKM lokal.
Menurutnya, sebagai kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Kaltara menjadikan Tarakan sebagai wilayah paling sentral dan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltara.
“Kota Tarakan memiliki penduduk terbesar di Kalimantan Utara dalam strategi kami bagaimana kita memperankan kota Tarakan ini menjadi kekuatan barometer dan bahkan katalisator atau lokomotif ekonomi di Kalimantan Utara,” ujarnya.
Ia bahkan mencetuskan istilah UMKM tourism atau wisata UMKM, dalam pengertian menjadikan UMKM Tarakan sebagai destinasi wisata ekonomi.
“Apa itu, kita ingin menjadikan Tarakan sebagai kota UMKM tourism. Jadi saya pikir, kita coba mengolah cara berpikirnya Pak Jusuf SK,” paparnya.
“Kita ingin menangkap peluang ekonomi ke depan bagaimana Kota Tarakan menghidupkan ekonomi kabupaten/kota yang ada. Bagaimana caranya, kita bangun UMKM yang ada ini dengan pola pendekatan UMKM tourism akan menarik kebutuhan kota Tarakan dari Malinau, Nunukan, Bulungan dan Tana Tidung,” urainya.
Yansen menilai, peluang sektor UMKM di Tarakan begitu besar bahkan bisa menghidupkan perputaran ekonomi Kaltara dengan melibatkan wilayah kabupaten lain sebagai pemasok kebutuhan bahan baku.
“Kita bisa bayangkan Bapak/Ibu, berapa banyak UMKM di sini menggunakan bahan baku dari kabupaten/kota yang ada. Bisa dibayangkan. Itu adalah salah satu contoh dan saya percaya ini kalau itu bisa lakukan maka Kaltara menjadi kokoh dan kuat,” katanya.
Seluruh kabupaten/kota harus saling mendukung dalam memenuhi kebutuhan komoditas sehingga bisa melepaskan diri dari ketergantungan suplai dari luar.
Hal inilah yang menjadi persoalan yang perlu disinergikan antar kabupaten/kota sesuai dengan program yang akan dia dan Suratno sebagai wakil gubernur lakukan nanti.
“Bapak/Ibu bisa bayangkan ini Tarakan ini sebuah pulau dan mereka hidup dari kontribusi dari pasokan dari Sulawesi dari Pulau Jawa sangat besar dan sangat kecil dari kabupaten/kota (di Kaltara). Kita ingin bapak/ibu akses kehidupan masyarakat Tarakan memberi dampak kepada masyarakat yang ada di sekitar,” tandasnya. (dd)