TARAKAN, Maqnaia – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Yansen TP, M.Si, – Mayjen TNI Purn. H. Suratno, M.I.Pol, memenuhi undangan dialog Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kaltara, Sabtu (21/09/024) di Hotel Duta Tarakan. Dalam kegiatan bertajuk “Menantang yang Matang”, pasangan YESS mendapat pertanyaan seputar apa tantangan dan apa yang akan dilakukan untuk Kaltara dari panelis dan peserta yang hadir.
Salah satu pertanyaan yang muncul dalam forum tersebut ialah tentang harmonisasi. Khususnya harmonisasi antara gubernur dan wakil gubernur jika nantinya diberi amanah untuk menjabat.
“Wakil bukan berarti menunggu, ban serep, bukan begitu. Ada hal yang tentu tidak bisa dikerjakan gubernur, tetapi dikerjakan oleh Wakil Gubernur. Saya mengajak Pak Suratno menjadi wakil gubernur ada porsi menjadi tanggung jawab beliau dan tanggung jawab itu harus dikerjakan dengan kesiapan dan kemampuan. Oleh sebab itu harus bisa kerja, kerjasama, mau membangun,” ujar Yansen.
Selain itu Yansen-Suratno juga sempat diberi pertanyaan tentang menjaga harmonisasi antar daerah, yakni antara Pemprov dan pemerintah kabupaten/lota. Yansen menjelaskan, keharmonisan antara gubernur dan bupati serta wali kota adalah hal mutlak.
“Saya kira untuk harmonisasi itu mutlak. Saya kira satu kesalahan besar apabila antara kepemimpinan berselisih. Kalau menurut saya harmonisasi itu dimulai dari pimpinannya, baru mengajak seluruh rakyatnya dan mereka akan belajar dari teladan pimpinan yang harmonis. Kalau tidak harmonis artinya kita menghadapi tantangan besar,” jelasnya.
Karena itu Yansen menegaskan, pentingnya sinergitas antar pemerintahan di level provinsi dan kabupaten/kota. Dengan berjalannya harmonisasi, maka sistem tata kelola pemerintahan dapat berjalan baik dan berimbas pada kesejahteraan dan kemajuan daerah.
“Kalau sistem mau berjalan harus ada kerjasama. Bagaimana bicara membangun rakyat? Kalau tidak ada perpaduan antara pemerintah daerah, ya tidak jalan. Gubernur tidak punya wilayah, tidak punya penduduk, yang punya itu semua ya kabupaten/kota. Saya tahu bupati dan wali kota juga punya kewenangan untuk berbuat. Ada pola komunikasinya, makanya ada rapat koordinasi antar pimpinan,” ungkap Yansen.
Melalui kegiatan yang digelar oleh IMM Kaltara, Yansen memberikan apresiasi. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menjadi wadah informasi yang baik untuk masyarakat dalam mengenal visi dan misi calon pemimpin Kalimantan Utara.
“Tentu ini baik dimanfaatkan dalam pengertian hadir di sini untuk menyampaikan apa yang akan dilakukan jika diberi amanah oleh rakyat untuk membangun Kaltara. Ketika pada saatnya nanti, betul-betul masyarakat memilih berdasarkan asumsi bahwa seorang pemimpin harus yang punya gagasan, punya kemampuan untuk melaksanakan apa yang harus dilakukan untuk masyarakat,” pungkas Yansen. (*)