JAKARTA – Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono menyampaikan perkembangan IKN Nusantara hingga akhir Januari 2024. Bambang menyatakan pembangunan IKN Nusantara berjalan sesuai target yang dicanangkan.
“Hingga akhir Januari 2024, pembangunan telah mencapai 71,47 % dari target yang ditetapkan pada tahap 1, dan angka tersebut juga melebihi target. Hal ini membuktikan komitmen kami untuk terus berupaya menjadikan Nusantara sebagai ibu kota yang layak huni dan dicintai. kota,” kata Bambang saat jumpa pers, Selasa (30/01/2024) di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Bambang menjelaskan, pengembangan IKN Nusantara tahap 1 terdiri dari empat groundbreaking 1 hingga 4 yang dilakukan pada September, November, Desember 2023, dan Januari 2024. Delapan sektor utama yang dikembangkan antara lain hotel, hunian, ritel dan logistik, perkantoran, pendidikan, kesehatan, energi dan transportasi, serta kawasan hijau.
Menurut Bambang, total investasi yang diterima untuk pembangunan IKN Nusantara tahap 1 mencapai Rp 47,5 triliun dengan investasi swasta sebesar Rp 35,9 triliun. Lebih lanjut, saat ini terdapat sekitar 350 letter of intent yang diterima Orotita IKN dan sedang dalam peninjauan. Proses mendetail dilakukan untuk memberikan kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya bagi pembangunan IKN Nusantara.
Pembangunan di Kawasan Pusat Pemerintahan Inti (KIPP) juga terus menunjukkan kemajuan yang baik. Pembangunan Istana Kepresidenan dan lapangan upacara telah mencapai 54,7 %. Kawasan poros nasional tahap 1 juga sudah mencapai 96,41 %, sedangkan Bendungan Sepaku-Semoi sudah mencapai 100 %.
Bambang menyatakan, penyelesaian berbagai sarana dan prasarana tersebut sejalan dengan target mencetak sejarah, yakni merayakan upacara 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara. Tak hanya itu, pembangunan juga memberikan dampak positif bagi wilayah sekitarnya hingga melampaui KIPP.
Bambang menambahkan, IKN Nusantara dibangun dengan perencanaan yang matang berdasarkan kajian, penelitian, dan diskusi dengan berbagai pakar di bidangnya masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang tinggal di Nusantara merasa nyaman karena Nusantara merupakan kota yang layak huni dan dicintai.
Rumah teknologi di Nusantara akan menjadi ajang pembuktian konsep, dan pengunjung bisa melihat langsung berbagai teknologi yang akan diterapkan. “Kami ingin IKN Nusantara memiliki ekosistem yang lengkap, tidak hanya fasilitas umum atau kantor pemerintahan tapi juga tempat UMKM, tempat nongkrong, tempat stand up comedy, atau tempat olah raga. Bahwa kota ini tidak hanya layak huni tetapi juga menyenangkan,” ulasnya.
Sebagai kota pertama di Indonesia yang memiliki kerangka keberlanjutan komprehensif, komitmen Otorita IKN untuk memastikan pembangunan berkelanjutan juga penting, terutama untuk memberikan kepercayaan internasional dan dampak positif pembangunan. “Dari 252.000 hektare luas wilayah Nusantara, hanya 25 % yang diperuntukkan bagi bangunan atau dibangun. 65 % nantinya menjadi kawasan penghijauan,” jelas Bambang.
Sementara 10 % sisanya untuk produksi pangan. Reboisasi telah dilakukan di Nusantara, didukung oleh masyarakat yang terlibat dalam ‘Gerakan Hijau: Sabuk Hijau Nusantara’.
IKN Nusantara juga telah meluncurkan Strategi Nusantara Net Zero 2045 pada COP-28 di Dubai dan akan meluncurkan Rencana Positif Alam Nusantara yang selaras dengan Kerangka Keanekaragaman Hayati Global Kunming Montreal. OIKN juga telah membentuk Komite ESG untuk memandu pembangunan Nusantara agar selaras dengan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola internasional.
Selain itu, pembangunan IKN Nusantara mendapat dukungan dari dunia internasional. Dukungan tersebut antara lain dukungan dari 13 badan PBB yang menyatakan dukungannya terhadap pengembangan IKN di bidang keahliannya masing-masing, seperti UN-Habitat, UNDP, Unicef, Unescap, dan UN Women.
Bambang berharap pembangunan IKN dapat terus berjalan lancar dan sesuai target yang telah ditetapkan. Ia pun berharap perkembangan Nusantara dapat memberi manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Dan kedepannya dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, mendorong pemerataan ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045,” tutup Bambang. (Humas OIKN)