
Muhammad Rizwan, S.T Sekretaris Umum FPS
Sebatik, MAQNAIA – Front Pemuda Sebatik (FPS) menyampaikan dorongan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan agar mempertimbangkan kembali pengaktifan industri pengolahan Crude Palm Oil (CPO) di Pulau Sebatik.
Langkah ini dinilai penting untuk memaksimalkan potensi ekonomi lokal, memperkuat kedaulatan produksi, dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat di wilayah perbatasan.
“Kami memandang bahwa pengaktifan kembali industri CPO di Pulau Sebatik dapat menjadi solusi jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan petani sawit lokal dan mengurangi ketergantungan pada pengiriman hasil panen ke luar daerah bahkan ke luar negeri,” ujar Muhammad Rizwan, S.T, Sekretaris Umum FPS.
FPS mencatat bahwa infrastruktur dasar dan lahan perkebunan sawit di Sebatik sebenarnya sudah cukup mendukung. Sayangnya, selama beberapa tahun terakhir, fasilitas pengolahan CPO yang sempat dirintis belum berjalan optimal atau bahkan terhenti. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk melakukan evaluasi dan reaktivasi industri secara bertahap.
“Kami yakin Pemda Nunukan memiliki perhatian terhadap potensi Sebatik. Karena itu, FPS mendorong agar wacana pengaktifan kembali industri CPO masuk dalam agenda pembangunan strategis daerah, terutama di sektor ekonomi produktif dan hilirisasi komoditas unggulan,” lanjut Rizwan.
FPS juga mengajak seluruh pemangku kepentingan – baik DPRD, pelaku usaha, maupun masyarakat – untuk bersama-sama mendorong dialog dan kajian teknis yang mendalam demi terwujudnya kembali industri CPO yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di Sebatik.
“Sebatik memiliki potensi, tinggal keberanian dan sinergi dari semua pihak untuk mewujudkannya. FPS siap menjadi mitra kritis sekaligus mitra kolaboratif dalam upaya ini,” tutup Rizwan. (*)