Wakil Bupati Bulungan, Kilat, A.Md mengikuti rakor pengendalian inflasi daerah secara virtual, Senin (30/6).

TANJUNG SELOR, Maqnaia – Menteri Dalam Negeri melalui Wamendgari Ribka Haluk memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang turut diikuti Wakil Bupati Bulungan, Kilat, A.Md secara virtual pada Senin (30/6). Mendagri meminta daerah mewaspadai sektor pangan yang masih menjadi penyumbang utama pergerakan harga.

Disebutkan, inflasi (kenaikan harga-harga) saat ini memang relatif terkendali, namun tetap harus diwaspadai. Komoditas pangan seperti cabai, bawang, dan beras masih menjadi faktor pemicu yang sensitif.

Rapat juga memaparkan kondisi inflasi nasional awal tahun 2025. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi bulan Januari tercatat sebesar 1,57% (year-on-year) dan 0,44% (month-to-month). Meski terkendali, beberapa daerah masih mengalami kenaikan harga komoditas strategis, terutama pada sektor hortikultura dan bahan pokok.

Sejumlah langkah konkret telah dan terus dijalankan, antara lain:

Operasi pasar murah untuk mengendalikan harga bahan pokok menjelang hari besar keagamaan.

Pemantauan distribusi dan stok pangan di seluruh wilayah, bekerja sama dengan BULOG, Satgas Pangan, dan Dinas Perdagangan.

Pemanfaatan aplikasi digital seperti Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) untuk mengontrol distribusi dan kepatuhan terhadap harga eceran tertinggi (HET).

Gerakan pangan murah dan penyaluran subsidi pangan, termasuk beras SPHP dan jagung.

Sidak lapangan dan pemantauan pasar oleh pemerintah daerah dan aparat keamanan.

Kepala daerah juga diminta tidak hanya mengandalkan TPID, tapi juga melibatkan Dinas Pertanian, Perdagangan, dan bahkan unsur TNI-Polri dalam menjaga stabilitas distribusi dan keamanan harga. (adm)