KAMPUNG TIAS, Maqnaia – Di sela-sela kunjungan kampanye dialogis saat mengunjungi Kampung Tias, Rabu siang (30/10/2024), seorang warga mengadu kepada calon gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, tentang persoalan sulitnya mendapatkan akses jaringan internet di kampung tersebut.
Saat akan meninggalkan Kampung Tias dan bertolak ke Desa Teras Baru, Kabupaten Bulungan, seorang emak-emak menghentikan langkah Yansen TP dan memperlihatkan bagaimana cara warga setempat agar tetap bisa mendapatkan akses internet.
Sebuah botol plastik bekas bedak bayi yang menjadi wadah untuk menaruh handphone diikat dengan tali pada sebuah galah panjang sekira 14 meter kemudian ditarik ke atas bak menyerupai tiang bendera.
Handphone tersebut diletakkan di tempat tinggi demi mendapatkan jaringan internet sehingga bisa berfungsi sebagai hotspot. Kemudian digunakan warga setempat untuk berkomunikasi.
“Tabe’ (berkenan) Pak. Ini buat dapat sinyal hape ditaruh di sini (wadah botol plastik) baru dikasih naik ke atas. Baru dijadikan hotspot ke hape lainnya,” ujar seorang ibu.
Yansen TP lantas mengatakan bahwa hal itu merupakan sebuah kreativitas masyarakat. Namun, di satu sisi menurutnya hal itu merupakan bentuk kritik kepada pemerintah karena belum mampu memenuhi fasilitas dasar masyarakat.
“Jadi ini memang kalau kita lihat dari keterbatasan memang keterbatasan. Tapi ini juga cermin kreativitas dalam keterbatasan. Tapi di satu sisi ini juga suatu kritik kepada pemerintah. Insya Allah ini yang harus kita upayakan supaya masyarakat jangan ada kendala seperti ini,” ujarnya.
Yansen juga merasa malu melihat masih adanya masyarakat yang berada dalam keterbatasan dan belum diperhatikan penuh oleh pemerintah. “Kita (pemerintah) malu lihat ini. Tapi juga bangga dari karena ada kreativitas masyarakat. Walau pun ini bentuk kreativitas tapi ini jadi sesuatu yang tidak nyaman karena tidak bisa memenuhi fasilitas dasar bagi masyarakat. Pemerintah harus mengatasi kekurangan seperti ini,” katanya.
Karena melihat kreativitas seperti ini, Yansen tak henti-hentinya menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat. Karena itu, baginya pemerintah harus optimis dan memberi kepercayaan kepada seluruh masyarakat terlibat dalam pembangunan.
Karena itu, program dana RT sekurang-kurangnya Rp 100 juta per RT yang dicetuskan pasangan calon nomor urut 3 ini menjadi bagian dalam memberi kepercayaan kepada masyarakat agar terlibat aktif membangun wilayahnya.
“Masyarakat di sini bukan tidak bisa, tapi kreatif. Mudah-mudahan bisa kita selesaikan. Ini bukan karena saya maju sebagai calon cubernur tapi inilah model yang harus kita perhatikan. Doakan kita terpilih sehingga ini bisa menjadi perhatian,” harapnya. (dd)