
TANA TIDUNG, Maqnaia – Sosialisasi petunjuk teknis aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting dan bimbingan teknis penginputan Web Aksi Bangda di buka oleh Wakil Bupati Tana Tidung, Sabri di Ruang Rapat Bappeda, Senin (1/9/2025).
Sebelum membuka kegiatan, beliau menyampaikan sambutannya yang menyampaikan bahwa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2045.
Target penurunan prevalensi stunting nasional ditetapkan sebesar 18,8% di tahun 2025. Berdasarkan data Operasi Timbang di Agustus Tahun 2024 prevalensi stunting Tana Tidung sebesar 9,94% dari total balita yang diukur.
Kondisi tersebut membaik dari tahun sebelumnya sebesar 10,27%. Sejalan dengan data survei kesehatan Indonesia, tingkat prevalensi stunting di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2023 sebesar 15,1% dan turun menjadi 7.4% di tahun 2024 berdasarkan dokumen hasil survei SSGI.
“Dan saya berharap angka ini terus menurun bukan hanya statistik di atas kertas. Namun fakta di lapangan juga sesuai bahwa balita Kabupaten Tana Tidung sehat secara gizi dan pertumbuhannya,” ujarnya.
Upaya penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan semata, tetapi merupakan kerja bersama lintas sektor. Kontribusi bidang pendidikan, pangan, infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, hingga dunia usaha sangat menentukan keberhasilan.
“Saya berpesan kepada tim percepatan penurunan stunting untuk bekerja sama melakukan intervensi pencegahan dan penurunan stunting. Mari kita jadikan momentum sosialisasi dan bimbingan teknis ini sebagai langkah awal untuk semakin memperkuat kolaborasi, sehingga target penurunan prevalensi stunting yang telah ditetapkan dapat tercapai, demi terwujudnya generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya sain,” ungkap Wakil Bupati Tana Tidung.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Narasumber dari Tim Iney Bangda Kemendagri yaitu, Imam Al Muttaqin dan Muhammad Anas. Serta di hadiri oleh operator dari masing-masing OPD yang terkait. (win)