NUNUKAN, Maqnaia – Wakil Bupati Nunukan Hermanus menghadiri acara Serah Terima Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) Program Aspirasi Anggota DPR RI yang bertempat di Aula SD Fransico Yasinta Sei Sembilan. Selasa (12/8/25).

Dalam sambutannya Wakil Bupati Nunukan Hermanus menyampaikan pada kesempatan ini ada beberapa hal terkait dengan beasiswa PIP Program Indonesia Pintar.

Hermanus mengatakan program ini merupakan aspirasi dari anggota DPR-RI Bapak Deddy Sitorus yang selalu memberikan perhatian yang khusus kepada kita khususnya Kabupaten Nunukan.

“Sebagai Kabupaten yang memang berada di garis perbatasan yang pertama kami sampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Deddy Sitorus yang sudah terus melakukan terobosan – terobosan yang luar biasa dalam berbagai aspek bidang, bukan hanya pendidikan tetapi terkait dengan pelayanan dasar beliau memperjuangkan baik itu pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, dan listrik”, ungkap Hermanus.

Menurut Hermanus, Anggota DPR RI Deddy Sitorus telah berjuang memberikan sentuhan penuh kepada masyarakat Kabupaten Nunukan yang ada di 232 desa 8 kelurahan 21 kecamatan kurang lebih 217 ribu jiwa masyarakat Kabupaten Nunukan

“Kedepannya kami melakukan berbagai upaya termasuk penataan baik itu tata kelola Pemerintahan, tata kelola keuangan dan kecepatan pelayanan dasar, ini sesuai dengan kewenangan yang telah di atur dalam Undang undang 23 tahun 2014”, tambahnya.

Hermanus mengatakan Pemerintah Kabupaten Nunukan saat ini fokus pada pendidikan, kesehatan, infrastruktur dasar yang memang menjadi kewenangan secara undang – undang. Kedepan pemerintah akan terus melakukan upaya-upaya dalam rangka pemerataan pelayanan dasar kepada semua warga Indonesia yang berada di Kabupaten Nunukan.

“Kemudian kedepannya juga kami perlu memohon bantuan di pemerintah pusat agar terkait dengan keberadaan konsekuensi Kabupaten Nunukan yang berada di garis batas negara, artinya memang kami mengharapkan agar kebijakan khusus afirmasi itu di pertahankan oleh pemerintah pusat agar kami di Kabupaten Nunukan ini dengan keterbatasan kewenangan keterbatasan anggaran yang hanya mengandalkan Undang Undang 23 kami tentu kesulitan berkaitan dengan perbatasan”, tambahnya.

Dikatannya, berkaitan dengan daerah perbatasan, Kabupaten Nunukan mendapatkan berbagai dampak karena memang sebagai pintu transit, pintu keluar masuk warga Nunukan yang masyarakatnya kadangkala ada keluhan.

” Termasuk kemudian dengan itu kami merasakan dampak sosial terkait dengan stunting, narkoba dan lain-lain sebagianya. Jadi inilah yang menjadi persoalan kami Kabupaten Nunukan yang memang berbeda dengan Kabupaten lain di Provinsi Kalimantan Utara. Kami pintu masuk sehingga semestinya menjadi urusan negara, suka tidak suka kami harus menghadapi karena memang berada secara sosial di Kabupaten Nunukan”, ungkapnya.

Lanjut Wakil Bupati Nunukan Hermanus pada kesempatan ini menyampaikan hal ini sebagai pesan kepada pemerintah pusat dari warga Nunukan karena ada beberapa pintu pintu perbatasan, diantaranya di Sebatik, pintu di pulau Nunukan, di Krayan, di Lumbis Hulu, jadi pintu – pintu ini terbuka.

” Banyak dampak yang dirasakan, termasuk anak-anak kita banyak juga di Malaysia, dari warga Indonesia di kebun sawit yang memang tidak mendapat pelayanan pendidikan, bahkan ada secara administrasi penduduk mereka tidak punya identitas, memang kedepan menjadi persoalan kami terus melakukan koordinasi terkait dengan masalah ini kedepan”, ucapnya.

Pada kesempatan ini Hermanus juga menyampaikan pesan kepada para orang tua untuk dapat menjauhi dan menghindari narkoba . “saya mendapatkan data dari BNN di pulau ini terkait dengan narkoba, bahkan ada dari anak SD dan SMP. Ini menjadi fenomena permasalahan, mari kita jaga anak anak kita jangan sampai mereka masuk dalam masalah narkoba”, harap Wabup Hermanus.

Dalam sambutannya Anggota DPR RI Deddy Sitorus mengatakan program pendidikan gratis dan kesehatan gratis itu merupakan mimpi dari partai PDI Perjuangan dari jaman Bung Karno. Dulu Bung Karno sering turun ke kampung-kampung mengajari anak-anak menulis dan membaca.

Ketika tahun 2014, lanjut Deddy menjelaskan PDI Perjuangan memenangkan Pemilu, Pemerintah mengeluarkan program yang namanya Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan seterusnya yang dijadikan program pemerintah yang berkelanjutan dan kali ini diteruskan oleh pemerintahan Presiden Prabowo.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, menurut Deddy kalau tahun-tahun sebelumnya di Kalimantan Utara bisa diperjuangkan 8.000 sampai 10.000 PIP, tahun ini karena anggarannya diturunkan maka makin sedikit lagi.

“Saya berpesan kepada wali murid penerima bantuan, agar beasiswa ini benar-benar dipergunakan untuk pendidikan anak dan jangan sekali – kali digunakan untuk kebutuhan lain”, pesannya.

Deddy juga mengatakan beasiswa ini adalah hak anak. Karena pendidikan adalah modal paling utama bagi sebuah bangsa untuk mencetak generasi yang unggul dan berdaya saing.

“Untuk tahap pertama ini kita akan menyerahkan beasiswa kepada siswa sebanyak 263 penerima dengan rincian 164 siswa SD, 51 siswa SMP dan 48 siswa SMA. Adapun besaran beasiswa adalah untuk siswa SD hingga Rp.450.000,-, untuk siswa SMP sebesar Rp.750 .000,- dan untuk siswa SMA sebesar Rp.1.800.000,-

Lanjut dikatakan Program Indonesia Pintar (PIP) adalah inisiatif pemerintah untuk memberikan bantuan pendidikan bagi siswa yang kurang mampu di seluruh Indonesia. Penyerahan beasiswa PIP di SD Fransisco Yasinta Nunukan menjadi momen penting, menunjukkan komitmen pemerintah dan perwakilan daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan

Dengan penyerahan beasiswa PIP ini akan memberikan dukungan finansial kepada siswa dan orang tua, yang dapat meringankan beban biaya pendidikan. Dengan adanya beasiswa ini, akan ada peningkatan akses pendidikan bagi siswa yang kurang mampu, sehingga dapat meningkatkan angka partisipasi pendidikan di Kabupaten Nunukan

Dengan melibatkan 2 Bank (BRI dan BNI) untuk pencairan, siswa penerima dapat lebih mudah mengakses dana beasiswa. Hal ini menjadi langkah positif dalam memperlancar proses administratif, namun perlu diwaspadai adanya potensi kendala dalam pencairan, seperti informasi yang kurang jelas kepada para penerima.

Dari sambutan Kepala Dinas Pendidikan Achmad mwnyapaikan bahwa Ir Deddy Sitorus merupakan sosok yang tanpa kenal lelah selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat Kalimantan Utara khususnya pendidikan di Kabupaten Nunukan

Menurut Akhmad, salah satu yang diperjuangkannya adalah beasiswa Program Indonesia Pintar atau PIP yang sebentar lagi akan diserahkan secara simbolis.

“Kami berharap agar bea siswa ini benar – benar dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan anak agar yang telah diperjuangkan oleh Bapak Deddy Sitorus tidak sia – sia”, harap Akhmad menyampaikan. (Man/Tus/win)