
Khaerun Umam, Koordinator Presidium Majelis Daerah Korps Alumni HMI (KAHMI) Tarakan.
TARAKAN, Maqnaia – Aksi mahasiswa di beberapa daerah di Kalimantan Utara menuai perhatian serius. Aksi yang dilakukan menuntut pencopotan Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto atas terjadinya sejumlah peristiwa hukum yang melibatkan oknum Anggota Polri.
Salah satunya, aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di Markas Polda Kaltara yang mengakibatkan 3 mahasiswa mengalami luka bakar, pada Kamis 17 Juli 2025 lalu.
Koordinator Presidium KAHMI Tarakan, H. Khaerun Umam, SH, MH mengungkapkan sikap KAHMI Tarakan memperhatikan penanganan aksi demonstrasi terdapat kelalaian dari aparat kepolisian.
“Atas kelalaian itulah, KAHMI Tarakan meminta kepada pihak Propam Polda Kaltara untuk menindak aparat yg terlibat lalai dalam penanganan aksi,” terangnya.
Terhadap aksi demonstrasi yang dilakukan aktivis mahasiswa, dia berharap, tidak ada intimidasi dari aparat kepolisian dalam menyuarakan aspirasi. Sebab aspirasi yang disampaikan merupakan partisipasi publik di era keterbukaan informasi dan kebebasan berekspresi.
“KAHMI Tarakan meminta kepada seluruh aparat Polda Kaltara tidak melalukan intimidasi dalam penanganan aksi, baik kepada kader-kader HMI dan keluarganya,” terangnya.
Dia berharap, aksi demonstrasi dalam rangka perbaikan institusi kepolisian RI. KAHMI Tarakan akan mendorong hal ini hingga ke pusat bersama Majelis Nasional KAHMI.
“Bercermin dari berbagai rentetan kasus oleh aparat polisi. KAHMI Tarakan meminta kepada seluruh aparat Polda Kaltara untuk secara serius dan sungguh-sungguh untuk melakukan pembenahan internal,” tutupnya. (*)