NUNUKAN, Maqnaia – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Wilayah Kalimantan Utara sukses menyelenggarakan acara puncak peringatan Hari lahir (Harlah) ke-26 LMND melalui gelaran “Panggung Ekspresi”, yang menjadi ruang terbuka bagi ekspresi seni, budaya, dan gagasan kritis dari pemuda-pemudi di wilayah perbatasan.

Acara ini digelar selama sepekan, sejak 12 hingga 19 Juli 2025, di Tugu Dwikora dan Alun-Alun Kota Nunukan. Dengan mengusung tema nasional “Indonesia Raya Memperkuat Perdamaian Dunia, Menjamin Keadilan Sosial”, LMND menegaskan konsistensinya sebagai organisasi perjuangan mahasiswa yang berpihak pada rakyat dan senantiasa menyuarakan keadilan sosial.

Berbagai pertunjukan meramaikan Panggung Ekspresi, di antaranya:

1. Tari Nusantara.

2. Musik Reggae dan Pop.

3. Musikalisasi Puisi.

4. Stand Up Comedy.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian acara KNPI Provinsi Kalimantan Utara, yang dihadiri langsung oleh Ketua DPD I KNPI Kaltara, Bung Niko Ruru, yang juga merupakan senior LMND.

Dalam sambutannya, Bung Niko mendorong pemuda untuk terus berkarya dan bergerak dalam jalur kreatif dan transformatif.

“Perubahan tidak hanya lahir dari jalanan, tetapi juga dari panggung-panggung kesadaran seperti ini,” tegasnya.

Ketua LMND Kaltara saat ini, Heris, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata perjuangan budaya yang dikemas dengan semangat perlawanan.

“Kita ingin menjadikan seni sebagai bahasa juang dan alat komunikasi rakyat,” ujarnya.

Puncak acara turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan serta pimpinan instansi vertikal, menunjukkan dukungan terhadap ruang-ruang kreatif yang dibangun oleh anak muda.

Pemerintah daerah diwakili oleh Wakil Bupati Nunukan, HERMANUS, S.Sos, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif LMND dalam menciptakan ruang ekspresi bagi generasi muda.

Turut hadir pula Mohd Aswan, mantan Ketua Wilayah LMND Kalimantan Utara, yang saat ini masih aktif sebagai penggerak berbagai inisiatif pemuda di wilayah perbatasan. Kehadiran tokoh-tokoh lintas generasi LMND memperkuat semangat kaderisasi dan kesinambungan gerakan.

Tidak lupa juga hadir anggota DPRD Provinsi dari dapil Nunukan Armin S.H yang juga bagian dari alumni LMND.

Meskipun pimpinan nasional LMND tidak hadir secara langsung, namun semangat kolektif dan militansi kader-kader lokal tetap membara dan mewarnai seluruh rangkaian acara.

Harlah LMND ke-26 bukan sekadar peringatan usia, tetapi menjadi momentum konsolidasi gagasan, ekspresi, dan semangat perubahan. (*)