
TARAKAN, Maqnaia – Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Kalimantan Utara bersama Pasukan Polis Marin (PPM) Wilayah 4 Sabah menggelar pertemuan strategis dalam format Rendezvous (RV) di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia, Kamis (29/05/2025). Kegiatan ini menjadi wujud komitmen kedua institusi dalam memperkuat kerja sama pengamanan wilayah maritim yang berbatasan langsung dan rawan aktivitas ilegal.

Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat koordinasi dan sinergi lintas negara dalam menjaga stabilitas serta penegakan hukum di wilayah perairan perbatasan. Kolaborasi yang lebih solid antara Ditpolairud Polda Kaltara dan PPM Wilayah 4 Sabah diharapkan mampu menjawab tantangan keamanan maritim yang semakin kompleks.

Delegasi Ditpolairud Polda Kaltara dipimpin langsung oleh Direktur Polairud, Kombes Pol Tidar Wulung Dahono, S.H., S.I.K., M.H. Kehadiran pimpinan tertinggi Ditpolairud tersebut menandakan keseriusan Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral di bidang keamanan laut. Sementara dari pihak Malaysia, hadir SUPT. Jeffri bin Bidin selaku Timbalan Komander PPM Wilayah 4 Sabah, yang turut membawa semangat kerja sama regional.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah poin strategis menjadi topik utama pembahasan. Antara lain, persiapan pelaksanaan Maritime Border Patrol Coordinating Group (MBPCG) ke-8 yang akan menjadi forum penting koordinasi patroli bersama. Selain itu, dibahas pula tindak lanjut perintah pimpinan mengenai operasi maritim lintas negara, penguatan kegiatan rutin, serta penyusunan rencana aksi ke depan.
Rencana aksi tersebut mencakup pembentukan grup komunikasi yang lebih terkoordinasi, pelaksanaan patroli bersama secara berkala, peningkatan kapasitas personel melalui pelatihan, serta penjajakan penyusunan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar formal kerja sama penegakan hukum di laut.
Diharapkan, penguatan sinergi antara Ditpolairud Polda Kaltara dan PPM Wilayah 4 Sabah ini dapat berkontribusi besar terhadap terjaganya kedaulatan dan keamanan perairan kedua negara. Lebih dari sekadar pengamanan, kerja sama ini juga menjadi fondasi bagi terciptanya lingkungan maritim yang aman, stabil, dan mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan. (rm)