TARAKAN, Maqnaia – Tak dapat dipungkiri jika PLTA Mentarang Induk memiliki dampak positif yang signifikan bagi Kalimantan Utara, khususnya dalam hal ekonomi dan energi hijau. Namun dalam proses perjalanan pembangunan PLTA tersebut, tentu banyak Dinamika yang menjadi tantangan bagi semua pihak, khususnya bagi masyarakat terdampak dari pembangunan PLTA tersebut.

“Salah satunya adalah masalah ganti rugi lahan dan cagar budaya yang ada di mentarang hulu” ungkap Pangeran Martinus saat ditemui di kediamannya di Desa Long Semamu.

Namun hal tersebut bukan menjadi penghalang bagi pembangunan PLTA Mentarang jika semua pihak dapat berkomunikasi dengan baik, serta saling memahami dari sudut pandang masing-masing pihak”

Beliau berharap melalui Pembangunan PLTA ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik melalui lapangan kerja, peningkatan ekonomi, maupun akses terhadap energi listrik.

“Untuk itu, saya siap dampingi POLRI ataupun Satuan Brimob manakala sewaktu-waktu dibutuhkan sebagai menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat adat dengan pemerintah maupun perusahaan yang mengemban amanah pembangungan Proyek Strategis PLTA Mentarang” ucap Pria yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat adat di wilayah Mentarang Hulu selama hampir 2 dekade ini.

Karena menurutnya, pembangunan PLTA ini akan mendorong pembangunan jaringan listrik yang lebih luas, sehingga energi listrik dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat, termasuk di daerah terpencil seperti Desa Semamu yang terletak di Kecamatan Mentarang Hulu Kabupaten Malinau.

Dengan adanya sinergitas antara aparat kemananan dan tokoh masyarakat serta masyarakat adat, proyek ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Dukungan dari masyarakat diyakini menjadi kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan.

Oleh karena itu, Pangeran Martinus mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung proyek ini demi mewujudkan masa depan yang lebih baik yang dapat mendorong transformasi sosial-ekonomi di daerah sekitarnya termasuk bagi masyarakat yang ada di desa Semamu Kecamatan Mentarang Hulu Kabupaten Malinau. (*)