TARAKAN, Maqnaia – Musyawarah Daerah (Musda) III Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Utara (Kaltara) yang digelar pada Senin malam (20/01/2025) menetapkan Ade Kurniawan sebagai Ketua Umum HIPMI Kaltara periode 2025-2028. Dalam pidato perdananya, Ade menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dan menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah dengan penuh dedikasi.

“Kehormatan yang besar bagi saya untuk memimpin HIPMI Kaltara. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini adalah tanggung jawab besar yang akan saya jalankan dengan semangat pengusaha pejuang, pejuang pengusaha. Saya berkomitmen untuk menghadirkan kontribusi nyata bagi Kaltara dan anggotanya,” ujar Ade.

Ade menyoroti pentingnya bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada periode 2025-2030, termasuk Kalimantan Utara. Menurutnya, generasi muda memiliki peran strategis sebagai penggerak pembangunan negara, khususnya dalam mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.

“Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda menjadi prioritas. Kita harus menciptakan ekosistem usaha yang inklusif agar pemuda dapat menjadi katalisator perubahan. Jalan kewirausahaan yang dibangun HIPMI akan menciptakan peluang bagi setiap individu untuk berdaya dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Dalam pidatonya, Ade juga menyoroti berbagai potensi besar yang dimiliki Kalimantan Utara. Ia menilai sektor pertambangan, perikanan, dan pembangkit listrik tenaga air merupakan aset strategis yang harus dimaksimalkan. Selain itu, posisi Kaltara sebagai pintu gerbang perdagangan internasional memberikan peluang besar bagi daerah ini untuk menjadi pusat ekonomi yang kompetitif.

Salah satu sorotan utama Ade adalah pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan. Proyek ini dirancang sebagai kawasan industri hijau terbesar di Asia Tenggara, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi sekaligus mendukung upaya menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim.

“Kaltara menyambut kehadiran industri hijau yang menjadi solusi atas tantangan perubahan iklim. Kawasan ini tidak hanya membawa dampak ekonomi, tetapi juga menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal. HIPMI harus memainkan peran aktif dalam memfasilitasi kolaborasi antara investor, pengusaha lokal, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya,” jelas Ade.

Ade menegaskan bahwa HIPMI memiliki peran penting dalam memajukan usaha kecil dan menengah (UKM) di Kaltara. Salah satu upaya strategis adalah mendorong UKM lokal untuk menjadi bagian dari rantai pasok proyek-proyek besar di daerah, terutama melalui kemitraan yang inklusif.

“HIPMI harus mampu meningkatkan daya saing pengusaha lokal sehingga mereka dapat berkontribusi dalam proyek-proyek besar di Kaltara. Ini adalah langkah konkret untuk menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan dan memberdayakan pemuda sebagai penggerak utama,” imbuhnya.

Dengan visi besar yang disampaikan Ade Kurniawan, HIPMI Kaltara diharapkan mampu memainkan peran lebih besar dalam memaksimalkan potensi daerah sekaligus menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global. Langkah ini menjadi bagian penting dalam perjalanan Indonesia menuju visi besar Indonesia Emas 2045. (dd)