TARAKAN, Maqnaia – Pengurus Besar (PB) Forum Komunikasi Warta Tidung (FKWT) Kalimantan Utara (Kaltara) mengadakan dialog pendidikan dengan tema ‘Transformasi SDM Menuju Generasi Emas 2045 Melalui Pendidikan yang Inovatif dan Kompetitif’ pada Sabtu (21/12/2024) di Hotel Galaxy Tarakan.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan launching buku berjudul ‘Planet Ambaw’ karya salah seorang putra Tidung asal Tarakan yang saat ini berkarier sebagai Nasional Project Coordinator di International Labour Organization (ILO), Muhammad Nour.

Dialog dan launching buku ini menghadirkan para narasumber di antaranya, Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) Prof. Yahya Ahmad Zein, eks Rektor UBT Prof. Abdul Jabarsyah, Wakil Rektor II UBT Prof. Daud Nawir dan Wakil Dekan Fakultas Hukum UBT Dr. Nurasikin Thalib sebagai moderator.

Usai acara, Muhammad Nour mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk membuka mindset atau wawasan anak-anak muda Tidung terkait bagaimana mereka meraih cita-cita yang diinginkan.

“Kemudian kita bersama dengan teman-teman para narasumber itu berusaha untuk memberi kiat-kiat terbaik bagaimana sih meraih kesuksesan itu? Termasuk juga bagaimana mereka anak muda ini bisa merancang masa depan dengan baik terutama membuat rencana karir terus kemudian dia meraih kegiatan akademik secara benar,” katanya.

Muhammad Nuor menjelaskan, dalam buku ini sebenarnya bercerita tentang pengalaman masa kecil yang dibagi dalam tiga bagian.

Bagian pertama, kata dia, menjelaskan tentang apa itu bangsa Tidung kemudian juga pengalaman masa kecil seorang anak Tidung yaitu dirinya sendiri Muhammad Nuor yang menceritakan kehidupan masa kecilnya di Kampung Strat Buntu atau kini Simpang 4 Tarakan.

Kemudian bagian ketiga adalah fase di mana penulis menceritakan pengalaman-pengalaman semasa merantau di seluruh Indonesia termasuk juga di beberapa negara.

“Saya ingin mengatakan bahwa semua orang memiliki kesempatan dimana pun dia tinggal di kampung di kota semua orang memiliki kesempatan yang sama,” tuturnya.

Muhammad Nuor berpesan kepada putra-putri Kaltara, untuk meraih kesuksesan saat ini adalah bagaimana memperkuat profil atau kapasitas diri untuk bisa setara secara kualitas dengan yang tinggal di kota besar.

“Jadi untuk saat ini yang diperlukan adalah komitmen dari diri sendiri bagaimana kita memperkuat nilai jual kita terhadap perusahaan-perusahaan ingin mempekerjakan kita,” pesannya.

“Termasuk juga bagaimana kita nanti kedepan bisa melakukan rangkaian perbaikan gitu ya gimana saya sering menyampaikan langkah perubahan terbaik adalah saat kita lagi sedang diatas,” sambungnya.

Selain itu, pasca pelaksanaan pemilihan kepala daerah ia memberi pesan agar kepala daerah di Kaltara memberi perhatian penuh terhadap kualitas pendidikan. Menurutnya, secara substantif pemerintah daerah harus memprioritaskan program-program pendidikan yang menyesuaikan dengan konteks lokal.

Misalnya di daerah yang jangkauan geografisnya sulit seperti di Sembakung, di Long Bawan, di Krayan dan daerah lainnya yang perlu pendekatan khusus untuk mereka agar bisa mengakses pendidikan yang layak.

“Stakeholder pendidikan baik itu di provinsi kabupaten kota itu harus mengupayakan adanya fasilitas bagi anak-anak yang tinggal di pedalaman ini supaya tercipta kesamaan derajat untuk mereka yang tinggal di kota yang transportasi yang lebih mudah dibanding mereka yang tinggal di pedalaman,” katanya.

“Misalnya dengan menyediakan sama-sama yang berkualitas baik kemudian menyiapkan beasiswa, menyiapkan ruang belajar, menyiapkan tempat-tempat untuk pelatihan-pelatihan online itu penting untuk dilakukan inovasinya oleh pemerintah provinsi, dan kabupaten kota,” pungkasnya. (dd)