KAMPUNG TIAS, Maqnaia – Tamu kehormatan. Begitulah sosok calon gubernur Kalimantan Utara nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, bagi warga Kampung Tias Desa Tanjung Buka, Kabupaten Bulungan saat berkunjung, Rabu (30/10/2024).

Yansen dan rombongan diterima sejumlah tokoh masyarakat Bugis di Kampung Tias bak keluarga dekat. Selain songkok recca’ dan lipa’ sabbe, ia juga disambut dengan tari padduppa, tarian khas penyambutan tamu bagi masyarakat suku Bugis-Makassar.

Dikutip dari laman Disbudpar Sulsel, tari padduppa identik dengan busana baju bodo dipadu hiasan lengkap kalung rantai bermotif bunga, gelang, hiasan rambut atau bando, anting dan pinggiran lengan pergelangan tangan yang modis. Tarian ini ditarikan remaja perempuan diiringi musik gendang, suling, kecapi dan pui-pui.

Tari padduppa berawal dari tari marellau pammase Dewata (memohon ridho Sang Maha Pencipta), kemudian dilakukan pembaharuan gerak. Alasannya dikarenakan pada saat itu ada tamu kehormatan yang datang.

Ketua RW Kampung Tias, Asgar sangat bersyukur dan mengapresiasi kedatangan Yansen sebagai bentuk perhatian terhadap warga Kampung Tias. “Beliau secara pribadi luar biasa. Penilaian saya kita lihat beliau orangnya bermasyarakat sekali, beliau orangnya seperti kita lihat. Bisa membangun seperti saya lihat,” ujarnya.

Bagi warga Kampung Tias, momen Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kaltara 2024, juga menjadi masa depan bagi masyarakat secara luas. Maka, menjadi penting untuk mengetahui kualitas dari calon pemimpin. Dari dua debat calon Pilgub Kaltara, baik di Tarakan maupun di Jakarta, ia menilai program dana rukun tetangga (RT) yang dibawa Yansen bersama sang wakil, Mayjen TNI Purn. H. Suratno, S.I.O, M.I.Pol, nantinya sangat membantu warga Kampung Tias.

“Kami selaku aparatur setempat melihat di debat kemarin terharu dengan adanya pemberdayaan di masing-masing sekurang-kurangnya RT 100 juta, mengutip pernyataan Beliau (Yansen-Suratno). Kalau itu diberlakukan setiap tahun maka akan makmur. Karena bukan dana sedikit itu, apalagi di sini ada 6 RT. Jadi dalam setahun ada Rp 600 juta yang turun di Kampung Tias bisa kita kelola,” katanya.

Asgar menyebut persoalan air bersih, jaringan internet, jerambang, dan lampu penerangan menjadi hal utama yang diharapkan warga Kampung Tias mendapat sentuhan pemerintah.

“Harapan kami kalau Pak Yansen terpilih bisa dibangun sumber mata air (air bersih). Kedua, bangunan jerambah. Ketiga tower dan lampu penerangan. Jadi ada empat harapan kami ke Pak Yansen sehingga bisa membangun masyarakat Tias,” ujarnya.

Asgar merinci, akses jaringan internet merupakan kebutuhan bagi anak-anak untuk bersekolah. Sehingga, hal itu bisa mendukung aktivitas belajar mengajar para siswa di Kampung Tias.

“Jaringan ini merupakan kebutuhan khusus buat anak-anak kita yang mau sekolah. Kalau tanpa jaringan susah juga kita,” harapnya. (dd)