SEBATIK, Maqnaia – Calon gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, bertemu dengan ribuan warga di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah dan Desa Bukit Aru Indah, Sebatik Timur, Rabu (23/10/2024).

Ia berkali-kali menggarisbawahi jika selain bukti kemanfaatan pembangunan, program dana rukun tetangga (RT) sekurang-kurangnya Rp 100 juta per RT per tahun juga mengandung nilai kepercayaan kepada rakyat untuk membangun. Atas dasar itu kemudian dapat diwujudkan pemerataan pembangunan.

“Hanya Yansen-Suratno yang percaya rakyat dapat membangun. Ada bahkan calon yang menyebut jika dana RT ini tidak masuk akal, dan pesimis dengan sumber daya manusia di tingkat rukun tetangga. Oleh sebab itu, model pembangunan yang kita sudah buktikan, adalah pembangunan berbasiskan RT. Kalau kita bicara membangun, sesungguhnya tidak seorang pun terlewatkan jika kita betul-betul membangun rakyat. Tinggal niat kita, iktikad kita sebagai seorang pemimpin,” tegas pria yang juga ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kaltara ini.

Seperti diketahui, Yansen memiliki latar belakang sebagai birokrat yang telah berkarier selama kurang lebih 30-an tahun di pemerintahan. Dalam ikhtiarnya menjadi gubernur Kaltara, ia berkomitmen memberi kekuatan yang lebih besar ke masyarakat Kaltara.

“Saya percaya masyarakat Sebatik bisa membangun Sebatik. Saya yakin rakyat bisa membangun. Dana RT agar rakyat sepenuhnya dapat membangun. Saya tak mungkin dapat mengunjungi seluruh wilayah-wilayah di Kaltara. Tapi dengan dana RT itu, kita membuktikan kekuatan ada di mana-mana, di desa-desa, di RT-RT. Kita yakini bahwa ketika masyarakat diberi kepercayaan, ia akan semangat dan melaksanakan itu dengan baik,” urainya.

Mengulas Kaltara Rumah Kita, bukan sekadar tema dalam program Yansen-Suratno. Program tersebut merupakan perenungan terhadap konsep kehidupan berbangsa bernegara. Beragam suku bangsa, beragam agama, beragam etnis berada di Kaltara. Ini dimaknai sebagai kekayaan bangsa. Tujuan pembangunan agar seluruh masyarakat di Kaltara dapat hidup dalam harmonisasi. “Kita wariskan yang indah bagi anak cucu kita. Harus kita perjuangkan. Itulah tekad kita. Bagaimana rumah yang mendatangkan kebaikan bagi semua. Ketika seorang pemimpin berkuasa, ia harus tahu cara berbagi,” tegasnya.

Muhammad Jafar, salah satu tokoh masyarakat Sebatik mengatakan Yansen merupakan tokoh pembangunan. Kepemimpinannya telah terbukti di Kabupaten Malinau.

“Beliau kita kenal sebagai tokoh yang mampu merawat kebinekaan, keragaman sebagai salah satu kekuatan dalam pembangunan. Juga sangat dekat pemimpin-pemimpin di kabupaten/kota di Kaltara. Saya mengenal beliau sejak masih bupati Kabupaten Malinau. Pembangunan dari tahun ke tahun sangat pesat karena pembangunan berbasis RT. Mari kita mendukung calon pemimpin yang programnya berpihak pada masyarakat,” ajak pria yang juga dikenal dengan panggilan Tubang ini di hadapan masyarakat Sebatik. (ags)