TARAKAN, Maqnaia – Calon gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, menghadiri konsolidasi kader Partai Demokrat di Sekretariat Partai Demokrat Kaltara di Jalan Yos Sudarso, Kota Tarakan. Dalam konsolidasi itu, Yansen TP tidak hanya memberikan arahan pemenangan, tapi juga motivasi kepemimpinan kepada pengurus dan kader Partai Demokrat.
Disampaikan Yansen, kader Partai Demokrat harus mengambil momentum pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024. Kata dia, nilai demokrasi dari hak suara rakyat sangat berharga mewujudkan pemimpin yang bekerja menyejahterakan masyarakat Kaltara.
“Saya sebagai ketua DPD, saya tidak hanya bicara pemenangan, bicara tentang pemimpin. Semua kader Partai Demokrat harus siap menjadi pemimpin. Saya minta kader partai hadirkan masyarakat untuk memastikan memilih YESS dan Kharisma (Khairul-Ibnu Saud) di 27 November 2024. Partai Demokrat berkomitmen akan maksimal dalam memanfaatkan demokrasi,” terangnya.
“Kader partai harus siap menjadi pemimpin. Yang kita lakukan bagaimana demokrasi bisa berjalan dengan baik. Kita semua punya hak suara yang mahal. Demokrasi itu dinilai dari hak suara dan harganya mahal sekali. Dalam situasi global kita dihadapkan tantangan sangat berat sekali. Digitalisasi sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Kalau tidak menyiapkan infrastruktur kedepan maka peluang akan hilang,” ungkapnya.
Yansen mengungkapkan, 2045 generasi emas menjadi ledakan besar sehingga harus disiapkan ke depannya. Dia mengenang, almarhum dr. H. Jusuf SK, wali kota Tarakan 1999-2009 yang mampu membangun Kaltara. “Beliau punya gambaran besar tentang pembangunan ini. Pak Khairul, kita lihat berhasil membangun Kota Tarakan. Intinya keputusan sudah benar, melanjutkan pembangunan Kota Tarakan. Kita harus menyiapkan semua itu (pemimpin). Maka harus pemimpin yang paham Kalimantan Utara,” jelasnya.
Bupati Malinau 2011-2021 ini menegaskan, pekerjaan pemerintahan itu bukan hal yang sulit. Namun menjadi masalah, bila pemimpin menjadikan pekerjaan pemerintahan untuk kepentingan pribadi. Untuk membangun Kaltara diperlukan kesesuaian antara pemimpin-pemimpin kepala daerah di kabupaten/kota dan provinsi.
“Itu memang berat kalau tidak ada kesesuaian. Yang ada sekarang pemimpinnya tidak sejalan dengan kepala daerahnya. Saya jamin harmonisasi dan kerja sama dengan kepemimpinan saya, maka kerja sama pemerintah provinsi dengan kepala-kepala daerah akan berjalan dengan baik,” tegasnya. (ak)