TARAKAN, Maqnaia – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tarakan menghadirkan dua calon kepala daerah, yakni calon Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, dan calon Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Yansen Tipa Padan, M.Si, dalam dialog bersama ratusan warga di Jalan Kusuma Bangsa, Tarakan Timur, Kota Tarakan, Jumat (27/09/2024).
Ketua DPC PKB Tarakan, Ahmad Usman, S.H, mengungkap jika dialog ini juga menjadi sarana bagi masyarakat menguji gagasan kedua tokoh. “Kami menitipkan gagasan kami, terkait persoalan yang ditemui di masyarakat. Misalnya pada masyarakat perikanan, baik harga hingga produksi. Setelah kami buka regulasi, kewenangan pemerintah provinsi sangat luas. Sementara kota sifatnya terbatas, seperti pembudidayaan skala kecil. Itu yang kami tegaskan juga ke masyarakat mengenai UU 23. Pemasarannya juga demikian, promosi perdagangan ekspor pemerintah provinsi berkewenangan, bahkan sampai pasar luar negeri. Tapi kita harapkan kota dapat berkolaborasi. Itu yang kami sampaikan dalam gagasan kami,” kata Ahmad Usman.
Menurutnya, sejumlah investor sangat tertarik masuk Kaltara. Hanya tidak disambut baik oleh pemerintah. “Kami mengkaji hal ini, sangat memungkinkan. Ada faktanya. Ada yang melakukan ini. Nah, maka itu kami sampaikan bahwa ada pemerintah yang memang punya kewenangan mengelola hal ini. Khususnya pemerintah provinsi,” imbuhnya.
Sementara, calon Gubernur Kaltara, Dr. Yansen TP, M.Si, mengatakan Kota Tarakan menghadapi tantangan. Mengenai usaha warga di bidang perikanan tentu memiliki solusi.
“Terutama soal tambak. Bukan kesalahan wali kota. Tapi tidak diurus oleh yang punya tanggung jawab. Tambak ada di Bulungan, Tana Tidung, maka yang punya tanggung jawab adalah pemerintah provinsi. Saya bersama Pak Ahmad Usman, sudah membicarakan, mencari solusi bagi kita. Ini adalah kekuatan kita. Tambak adalah kekuatan kita. Hasil-hasil pertambakan kita memiliki potensi yang sangat besar. Jika dikelola dengan baik. Maka akan menjadi sumber kebaikan bagi kita. Menangkan Yansen-Suratno. Saya bersama Pak Usman akan mengawal ini. Rumput laut juga demikian, Nunukan dan Tarakan,” ujar Yansen.
Menurut Yansen, salah satu kunci mewujudkan tidak hanya pada program nantinya. Begitu juga dengan hubungan pemerintahan kabupaten/kota yang merupakan pilar provinsi. Provinsi dan kabupaten/kota harus satu garis lurus dalam kebijakan. Karena itu ia menegaskan pentingnya membangun sinergi dan harmonisasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
“Bagaimana menata kelola pemerintahan yang baik. Kalau tidak dikelola dengan baik, pasti tak berhasil. Tujuan sama, kenapa berselisih, bertentangan. Ini fenomena yang terjadi beberapa tahun terakhir,” kata Yansen.
“Saya sepakat dengan PKB, ini momentum bagi Kalimantan Utara. Kita harus bersama, melibatkan seluruh tokoh masyarakat membangun Kaltara. Mewujudkan Kaltara mandiri, berdaya saing, maju, dan mewujudkan kesejahteraan. Mari kita semua memahami arti pesta demokrasi, sebagai jalan membangun Kalimantan Utara,” katanya.
“Kita ingin Kota Tarakan dibangun, salah satunya melalui gagasan besar dr. Jusuf SK. Almarhum wali kota Tarakan mencita-citakan Tarakan sebagai Little Singapore. Kita maknai sebagai kekuatan pembangunan. Insyaallah kita perjuangkan. Saya akan perjuangkan sebagai lokomotif pembangunan. Kita ingin kebutuhan Kota Tarakan datang dari Malinau, Bulungan, Tana Tidung, Nunukan, kita hidup saling menopang. Sekarang kita ubah, kebutuhan kita ciptakan di Kaltara. Itulah makna kehidupan yang mandiri. Kalau kita mengenal Kaltara Rumah Kita. Kita ingin hidup tentram, bekerja, berusaha dengan damai hasilnya hidup dalam kedamaian,” jelasnya. (cmo)